Lima gelas kopi per hari turunkan risiko kematian
Lima gelas kopi per hari turunkan risiko kematian © Shutterstock
NBC News melaporkan para ilmuwan dari Harvard Universty meneliti hubungan antara asupan kopi dan risiko kematian berdasarkan kebiasaan lebih dari 200 ribu dokter dan perawat sepanjang 30 tahun.
Selama empat tahun, para peserta penelitian mengisi kuesioner yang berisi berbagai faktor gaya hidup termasuk seberapa sering mereka mengonsumsi kopi. Selama periode lanjutan, lebih dari 31 ribu peserta penelitian itu meninggal dunia karena berbagai faktor.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation milik American Heart Association itu menemukan orang-orang yang tidak merokok yang minum kurang dari satu gelas kopi dan dan kurang dari tiga gelas kopi per hari ternyata risiko kematiannya turun masing-masing 6 persen dan 8 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali.
Orang yang minum tiga sampai lima gelas kopi per hari risiko kematiannya turun 15 persen dibandingkan orang yang tidak minum kopi sama sekali.
Para peminum kopi moderat punya peluang rendah untuk meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan bunuh diri. Selain itu para peneliti juga mencatat bahwa konsumsi kopi tidak berhubungan dengan kematian akibat kanker.
"Ada senyawa bio aktif pada kopi yang mengurangi resistensi insulin dan inflamasi sistemik. Itu yang mungkin bisa menjelaskan temuan-temuan kita tetapi studi lebih jauh tetap dibutuhkan untuk mengetahui mekanisme biologis dari efek tersebut," ujar seorang peneliti Ming Ding seperti dikutip dari ABC Australia pada Selasa (17/11/2015).
Mereka tidak melakukan ujicoba apakah meningkatkan konsumsi kopi bisa memperbaiki performa kesehatan sehingga mereka tidak menyimpulkan bahwa menambah konsumsi kopi akan menurunkan risiko kematian.
Andrew Maynard, seorang peneliti yang mempelajari perkiraan risiko di Arizona State University, seperti dikutip NPR mengatakan bahwa hasil penelitian ini memang menunjukkan hubungan antara minum kopi dan hidup lebih lama. Namun dia mengatakan masih banyak hal "yang tidak diketahui yang bisa menjelaskan meningkatnya harapan hidup."
Oleh karena itu para peneliti mengatakan bahwa konsumsi kopi aman untuk dimasukkan sebagai bagian dari diet yang sehat.
"Satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah bahwa minum kopi bisa menjadi bagian dari diet yang sehat. Orang yang selama ini minum kopi seharusnya terus menikmati minuman ini. Namun orang yang tidak minum kopi atau tidak suka kopi, tidak ada alasan untuk mulai minum kopi hanya karena alasan kesehatan semata," kata Frank Hu dari Harvard School of Public Health di Boston kepada Reuters.
Tak henti-hentinya orang menelisik manfaat kopi bagi kesehatan tubuh dan juga kecantikan badan manusia. Kali ini sebuah penelitian dalam skala besar membuktikan bahwa menenggak minuman berwarna hitam minimal lima gelas per hari ternyata menurunkan risiko meninggal dunia akibat penyakit jantung, penyakit saraf diabetes tipe-2 dan bunuh diri.
NBC News melaporkan para ilmuwan dari Harvard Universty meneliti hubungan antara asupan kopi dan risiko kematian berdasarkan kebiasaan lebih dari 200 ribu dokter dan perawat sepanjang 30 tahun.
Selama empat tahun, para peserta penelitian mengisi kuesioner yang berisi berbagai faktor gaya hidup termasuk seberapa sering mereka mengonsumsi kopi. Selama periode lanjutan, lebih dari 31 ribu peserta penelitian itu meninggal dunia karena berbagai faktor.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation milik American Heart Association itu menemukan orang-orang yang tidak merokok yang minum kurang dari satu gelas kopi dan dan kurang dari tiga gelas kopi per hari ternyata risiko kematiannya turun masing-masing 6 persen dan 8 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali.
Orang yang minum tiga sampai lima gelas kopi per hari risiko kematiannya turun 15 persen dibandingkan orang yang tidak minum kopi sama sekali.
Para peminum kopi moderat punya peluang rendah untuk meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan bunuh diri. Selain itu para peneliti juga mencatat bahwa konsumsi kopi tidak berhubungan dengan kematian akibat kanker.
"Ada senyawa bio aktif pada kopi yang mengurangi resistensi insulin dan inflamasi sistemik. Itu yang mungkin bisa menjelaskan temuan-temuan kita tetapi studi lebih jauh tetap dibutuhkan untuk mengetahui mekanisme biologis dari efek tersebut," ujar seorang peneliti Ming Ding seperti dikutip dari ABC Australia pada Selasa (17/11/2015).
Mereka tidak melakukan ujicoba apakah meningkatkan konsumsi kopi bisa memperbaiki performa kesehatan sehingga mereka tidak menyimpulkan bahwa menambah konsumsi kopi akan menurunkan risiko kematian.
Andrew Maynard, seorang peneliti yang mempelajari perkiraan risiko di Arizona State University, seperti dikutip NPR mengatakan bahwa hasil penelitian ini memang menunjukkan hubungan antara minum kopi dan hidup lebih lama. Namun dia mengatakan masih banyak hal "yang tidak diketahui yang bisa menjelaskan meningkatnya harapan hidup."
Oleh karena itu para peneliti mengatakan bahwa konsumsi kopi aman untuk dimasukkan sebagai bagian dari diet yang sehat.
"Satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah bahwa minum kopi bisa menjadi bagian dari diet yang sehat. Orang yang selama ini minum kopi seharusnya terus menikmati minuman ini. Namun orang yang tidak minum kopi atau tidak suka kopi, tidak ada alasan untuk mulai minum kopi hanya karena alasan kesehatan semata," kata Frank Hu dari Harvard School of Public Health di Boston kepada Reuters.
Comments
Post a Comment