DINAS MALAM NGGAK BOLEH "TIDUR"? EITS NANTI DULU BUNG
Ada kejadian unik di Mexico beberapa waktu yang lalu. Ada seseorang memposting foto seorang tenaga kesehatan yang tengah istirahat saat dinas di media sosial. Kemudian foto tersebut menjadi viral di Mexico. Bukannya menghujat si Tenaga Kesehatan, malah sebaliknya, netizen Mexico menghujat habis-habisan si pengupload foto dan mengatakan bahwa tenaga kesehatan pun perlu istirahat. Tak berhenti sampai disitu, banyak tenaga kesehatan di Mexico kemudian memposting foto dirinya tengah istirahat dengan baju dinasnya di media sosial.
Sebelum melanjutkan membaca artikel saya. Ijinkan saya membatasi definisi operasional istilah "SLEEPING' dan "NAPPING". Keduanya jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya sama yaitu "TIDUR". Namun ada perbedaan mendasar, dimana Sleeping diartikan tidur lama dan dalam. Jika anda tidur jam 23.00 dan bangun jam 04.00 maka itu dikatakan SLEEPING. Sedangkan NAPPING artinya "Tidur Ayam-Ayam" orang Jawa bilang "NGLIYEP SEDILUK" dan inilah yang akan kita bahas.
Tenaga Kesehatan sama seperti manusia pada umumnya. Perlu istrirahat. Studi kasus di New York, Amerika Serikat pada tahun 1984 silam dimana ada seorang remaja 18 tahun benama Libby Zion yang meninggal setelah demam tinggi. Setelah diusut, hakim memutuskan bahwa kematian Libby Zion salah satu faktornya adalah diakibatkan karena tenaga kesehatan yang menanganinya sudah terlalu lelah setelah 36 jam berdinas. Kasus ini menjadi topik hangat di media massa waktu itu hingga akhirnya melahirkan hukum yang disebut "Libby Zion Law" yang membatasi jumlah jam kerja petugas kesehatan di Rumah Sakit.
Tenaga Kesehatan perlu istirahat, dan istirahat yang dimaksudkan disini adalah Napping atau tidur ayam-ayam sejenak untuk mengurangi kelelahan. Jika seorang tenaga kesehatan tidur dari jam 23.00 dan baru bangun jam 06.00 pagi, tentu itu sangat tidak dibenarkan. Namun istirahat sejenak alias Napping ini justru sangat direkomendasikan bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
Pada cuplikan jurnal yang saya lampirkan ini, di bagian Tinjauan teorinya disebutkan bahwa Napping terbukti efektif dapat meningkatkan kewaspadaan, menurunkan kelelahan, dan mengurangi dampak dari gangguan tidur akibat dinas malam. Pada jurnal tersebut, peneliti mengutip hasil penelitian lain bahwa tenaga kesehatan yang bertugas dimalam hari beresiko mengalami kelelahan, mengurangi kemampuan empati, dan beresiko tinggi untuk terjadinya medical error yang sangat tidak diharapkan untuk mewujudkan patient safety.
Organisasi profesi kesehatan di Indonesia perlu membuat regulasi dan SOP yang berlaku secara nasional untuk mengatur Managemen Istirahat Sejenak (Napping) bagi tenaga kesehatan yang jaga malam. Hal ini perlu agar setiap tenaga kesehatan memiliki pedoman resmi dan baku yang telah diketahui bersama tentang Napping tersebut. Sehingga jika terjadi sesuatu akibat kelalaian tenaga kesehatan yang dinas malam yang diakibatkan karena isu-isu istirahat saat dinas malam, maka ada bahan rujukan yaitu SOP itu tadi, apakah petugas menyalahi SOP atau tidak....
Sumber : Ners Lucky
RS pusat otak jakarta
Comments
Post a Comment