Cara mudah mengurangi stres di tempat kerja
Sebanyak 44 persen pekerja di Amerika Serikat tidak bisa tidur nyenyak di malam hari. Sekitar satu di antara empat orang di sana mengatakan mereka mengeluhkan stres di tempat kerja paling tidak sekali dalam sepekan.
Menurut survei Harris Poll bersama Career Builder, para pekerja itu stres menghadapi tugas-tugas di kantor. Stres itu disebabkan karena berbagai hal seperti beban kerja yang terlampau banyak, frustrasi, terkucil, konsumen yang penuntut, jebakan teknologi, kelelahan, dan sifat bos yang kasar serta pilih kasih.
Sebenarnya ada beberapa kiat mudah namun sudah terbukti secara ilmiah yang bisa digunakan untuk mengurangi stres di tempat kerja, yaitu:
1. Hiasi tempat kerja dengan tanaman
Terkungkung nyaris selama 12 jam di dalam sebuah kantor yang terus menerus disinari lampu listrik tanpa melihat sinar matahari tentu membuat mudah stres.Jangan khawatir. Sebuah studi yang dilakukan oleh Washington State University (berkas PDF) mengungkapkan bahwa menambahkan tanaman hias ke tempat kerja bisa mengurangi stres yang dirasakan karyawan.
Selain itu, mereka juga bisa bekerja lebih produkstif dan lebih mampu memusatkan perhatian.
Penelitian itu mengukur tekanan darah, emosi dan waktu reaksi para pekerja terhadap tugas komputer baik ketika ruangan dihiasi dengan tanaman atau pun tidak. Studi itu mengungkapkan bahwa ketika tanaman menghiasi ruang kerja, para karyawan 12 persen lebih cepat bereaksi serta memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
Tanaman hias di meja kantor bisa mendongkrak produktivitas dan meningkatkan kebahagiaan.
2. Cobalah terapi aroma
Terapi aroma (aromatherapy) merupakan teknik terapi holistik yang menggunakan minyak esens untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Minyak esens selama ini sudah digunakan untuk memijat dan menyembuhkan berbagai penyakit.Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Holistic Nursing Practice mengungkapkan bahwa mencium aroma minyak esens lavendar dan rosemary bisa mengurangi stres pada mahasiswa keperawatan. Hal ini terbukti dengan menurunnya angka uji kepanikan dan detak jantung yang lebih teratur.
Sementara itu studi lainnya dalam jurnal Psychiatry Research mendapatkan fakta bahwa mencium aroma minyak rosemary dan lavendar selama lima menit bisa menekan tingkat hormon kortisol. Inilah hormon yang selama ini diketahui sebagai hormon stres.
Minyak esens memang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk meredakan stres dan kecantikan kulit.
3. Mengunyah permen karet
Riset dari Swinburne University di Melbourne, Australia menunjukkan bahwa permen karet bisa menjadi alat untuk melepas stres.Ketika mengunyah permen karet, tingkat kegelisahan orang bisa menurun hingga 17 persen pada stres tingkat ringan, 10 persen pada tingkat sedang.
Selain itu, studi yang dipresentasikan dalam International Congress of Behavioral Medicine di Tokyo pada 2008 juga mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet juga bisa meningkatkan kewaspadaan dan kinerja.
Meski sering dianggap sebagai kebiasaan yang tidak sopan dan dan sisa permen bisa mengotori lingkungan, mengunyah permen karet ternyata mempunyai segudang manfaat.
4. Berjalan-jalan
Duduk selama berjam-jam di dalam kantor bisa memicu stres. Jika memiliki kesempatan, cobalah untuk berjalan di dalam kantor agar badan lebih segar.Menurut sebuah studi dari Psychology and Speech Pathology School di Curtin University, Australia, berjalan pada saat jam makan siang bisa membantu karyawan untuk terbebas dari stres pada saat sore hari.
Dalam penelitian terhadap 75 orang staf universitas selama 10 pekan terungkap bahwa kebiasaan berjalan pada saat jam makan siang membuat mereka lebih santai dan lebih bersemangat serta mengurangi kegelisahan.
Berjalan, apalagi berjalan tanpa alas kaki, memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
5. Jadwalkan email
Email sudah menjadi alat utama dalam berkomunikasi selama orang bekerja di dalam kantor. Meski bermanfaat, ternyata email juga bisa bisa memicu stres, terutama pada orang yang menerima puluhan email penting per hari yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.Namun sebuah riset menunjukkan bahwa menentukan jadwal pengecekan email lebih menguntungkan daripada selalu mengecek email sepanjang hari.
Studi dari University of British Columbia mengungkapkan bahwa mengecek email pada jam-jam tertentu bisa menurunkan stres dibandingkan jika orang harus terus memelototi aplikasi penerima email sepanjang hari.
Comments
Post a Comment