Atmosfer Bumi masa pra-sejarah lebih tipis dari kondisi sekarang

Bumi

Ilustrasi Bumi © Pixabay

Gelembung-gelembung kecil yang terbentuk di dalam batuan vulkanik berumur 2,7 miliar tahun mampu memberikan informasi penting tentang keadaan Bumi pada masa pra-sejarah.


Dilansir Science, Senin (9/5/2016), para peneliti mengungkapkan analisis mengenai gelembung gas yang terperangkap di batu basalt kuno yang terbentuk dari aliran lava kuno di Sungai Beasley, Australia Barat. Aliran lava paling bawah terlihat memiliki titik-titik kecil.

Artinya, lava cair terjun ke air laut dan aliran bebatuan cair akan cepat dingin dari bagian atas dan bawah saat terkena air. Tim kemudian mengebornya untuk memeriksa ukuran gelembung-gelembung tersebut.

Hasilnya, gelembung yang terperangkap di bagian bawah memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan gelembung di atas. Perbedaan ukuran ini menunjukkan bahwa tekanan udara menekan lava tersebut saat proses pembekuan.

Hal ini menunjukkan bahwa Bumi pada masa lalu memiliki atmosfer yang jauh lebih tipis. Informasi ini menguatkan hasil penelitian fosil tetesan hujan pada 2012 yang menyebutkan bahwa tekanan udara saat itu setengah lebih sedikit dibanding kondisi sekarang.
Gelembung yang terperangkap dibatuan

Gelembung yang terperangkap dalam bebatuan © Sanjoy Som /University of Washington

Temuan ini bertolak belakang dengan pemahaman selama ini. Dahulu, Bumi diduga memiliki atmosfer yang lebih tebal dari kondisi sekarang untuk mengimbangi sinar matahari yang redup.


Pada masa lalu, suhu matahari sekitar 20 persen lebih dingin. Seiring waktu, sinarnya makin hangat sebagai bagian evolusi alamiah sebuah bintang.

Pemimpin penelitian, Sanjoy Som --CEO Blue Marble Space (organisasi penelitian ilmiah nirlaba), mengatakan bahwa bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Sementara kondisinya pada 2,7 miliar tahun lalu sangat berbeda dibanding kondisi sekarang.

Selain sinar redup matahari; kondisi Bumi saat itu tanpa kandungan oksigen, jarak bulan lebih dekat sehingga air pasang laut lebih kuat, Bumi berputar lebih cepat sehingga hari lebih pendek, dan satu-satunya bentuk kehidupan adalah mikroba ber-sel tunggal.

Adapun oksigen mulai memenuhi Bumi pada sekitar 2,4 miliar tahun lalu.

Bukti geologi lainnya adalah keberadaan air di Bumi pada waktu itu sehingga mengindikasikan efek rumah kaca yang memerangkap panas. Suhu rendah di Bumi tidak sampai membekukan air. Hal ini menandakan keberadaan gas metana dan karbon dioksida dalam jumlah besar, namun kurang kandungan nitrogen.

DailyMail memberitakan (9/5), para peneliti selanjutnya akan mencari bebatuan lain yang cocok untuk mengkonfirmasi temuan dan mempelajari bagaimana kemungkinan variasi tekanan atmosfer dari waktu ke waktu.

Penelitian, yang telah diterbitkan dalam jurnal NatureGeoscience, ini akan membantu memahami kondisi dan kehidupan di planet lain yang mungkin punya atmosfer tipis dan tanpa oksigen,seperti kondisi awal Bumi. Som menjelaskan, (Penelitian ini tidak menghasilkan pengetahuan langsung tentang komposisi udara.)

Comments

Popular posts from this blog

Yamaha NMax 300 sapa Eropa

Ini Potret Wanita-Wanita Yakuza