Ada oksigen di Mars

Planet mars

Ilustrasi Planet Mars © Pixabay

Para peneliti di NASA terus melakukan bukti oksigen di atmosfer Mars. Dan untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, NASA berhasil menemukan atom oksigen di atmosfer atas (mesosfer) Mars berkat instrumen Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA).


Penemuan itu terlampir dalam laporan terbitan NASA, 7 Mei lalu. Atom oksigen memiliki dampak pada munculnya gas lain dari Mars.

Gas berhasil dideteksi instrumen SOFIA hanya dengan setengah volume oksigen yang diharapkan. Deteksi rendah ini bisa berarti atmosfer MARS bervariasi. Namun NASA belum mengungkapkan jumlah kandungan oksigen di atmosfer Mars. Mereka hanya menekankan, sudah pasti di bawah ekspektasi.

Menurut Christian Science Monitor, atom oksigen yang ditemukan di Mars berbeda dengan oksigen di Bumi. Oksigen yang dihirup mahluh hidup di Bumi terdiri dua atom, adapun oksigen di Mars hanya terdiri satu atom.

Penemuan ini dianggap bisa membantu para astronom mengidentifikasi bagaimana gas bisa melarikan diri dari Planet Merah pada zaman dulu. Atmosfer kuno Mars mungkin mengandung lebih banyak oksigen dibanding saat ini.

Apakah itu dihasilkan dari reaksi kimia di atmosfer atau berasal dari kehidupan primitif di permukaan planet yang hingga saat ini belum diketahui. Di sisi lain, temuan tersebut juga dinilai sangat menggembirakan sebab selama ini Mars dijadikan calon target habitat baru masa depan manusia.
Pesawat nasa

Instrumen Stratospheric observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) © Paul Buck /EPA

Sementara Science Alert menulis, atom oksigen terdahulu ditemukan di atmosfer Mars pada saat misi Viking dan Mariner pada era 1970. Jarak waktu pendeteksian yang jauh dari era 1970 ke 2016 diyakini NASA akibat kondisi langit Bumi.


Selain mengalami kesulitan deteksi dan mengukur oksigen di Mars karena perubahan senantiasa atmosfer Mars, NASA juga berjuang dengan atmosfer Bumi. Hal ini menyulitkan instrumen untuk mengirim kembali hasil deteksi yang akurat.

Para peneliti merasa kondisi langit Bumi sedang menyusahkan selama beberapa dekade terakhir, terutama karena tingkat kepadatan dan kelembabannya sehingga mereka kesulitan mengamati objek di luar planet.

Oleh karena itu, tim peneliti mencoba mengatasinya dengan mengembangkan sejumlah instrumen ilmiah seperti laser raksasa dan SOFIA.

"Untuk mengamati panjang gelombang inframerah jarak jauh yang diperlukan guna mendeteksi atom oksigen, peneliti harus berada di atas atmosfer bumi dan menggunakan instrumen yang sangat sensitif, dalam hal ini spektrometer. SOFIA mampu menyediakan keduanya," kata Pamela Marcum, ilmuwan proyek SOFIA.

SOFIA merupakan pesawat jet Boeing 747SP dengan teleskop berdiameter 2,5 meter. Sebagai informasi, instrumen yang bermarkas di Armstrong Flight Research Center NASA di Palmdale, California, Amerika Serikat, ini adalah hasil kerja sama NASA dan German Aerospace Center (DLR). Instrumen ini mampu terbang antara 11,277 hingga 13,716 meter di atas permukaan Bumi.

Comments

Popular posts from this blog

Yamaha NMax 300 sapa Eropa

Ini Potret Wanita-Wanita Yakuza